Monday, August 29, 2016

Pagi Yang Pilu

Hujan turun sangat deras
Aku berdiri diam terpaku
Meratap nasib yang kandas
Jari tangan dingin membeku

Halte tempat aku berteduh
Percikan air menerpa tubuh
Bibir gemetar kedinginan

Waktu seolah berjalan pelan

Aku tersungkur jatuh kembali
Ke dalam lembah yang sunyi
Alangkah bodohnya aku ini
Menahan sakit yang tak terperi

Fajar mulai menyongsong
Hujan mulai berhenti turun
Dedaunan mulai berembun
Langit terang begitu sombong

Aku siap langkahkan kaki
Menyusuri jalanan yang sepi
Membawa kabar berita malang
Ku dekap erat dengan sayang

Sungguh aku tak mengerti
Mengapa ini semua terjadi
Seolah semua sudah diatur
Namun aku tak akan mundur

Aku akan bangkit lagi
Walau jatuh kembali
Tak akan pernah aku lelah
Walau sampai susah payah

0 komentar:

Post a Comment

Silakan berkomentar dengan sopan. Gunakan bahasa yang baik dan komentar tidak mengandung sara serta kata-kata yang kasar dan menyinggung pihak tertentu. Kritik dan saran sangat dibutuhkan. Terima kasih.